Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tata Cara Puasa Tasu'a dan Asyura

print Print This Page

Sebentar lagi akan memasuki Tahun Baru Islam, sebagai umat Islam kita di sunnahkan berpuasa Tasu'a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram). Itu berarti, jika dikerjakan, maka yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala. Namun jika tidak dilakukan, maka orang tersebut tidak berdosa.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan di bulan Muharram dikarenakan memilki banyak keutamaan. Hal ini dikarenakan puasa Muharram lebih utama dari puasa di bulan Syakban, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.

Bila kita ingin melaksanakan puasa Tasu'a dan Asyura ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu.

Niat PuasaTasu'a

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى 
Arab-latin: Nawaitu shauma tasu'a sunnatal lillaahita'ala 
Artinya: "Saya niat puasa hari tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala."

Niat Puasa Asyura

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى 
Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala 
Artinya: "Saya berniat puasa sunah Asyura karena Allah Lillahi ta'ala"

Tata cara puasa Tasu'a dan Asyura
Pada dasarnya sama dengan puasa lainnya, yaitu dikerjakan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya.

1. Niat di dalam hati 
Niat puasa Muharram, baik niat secara mutlak maupun khusus puasa Tasu'a, dan puasa Asyura. Selain niat di dalam hati, lafaz niat juga disunnahkan diucapkan dengan lisan. Seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, halaman 223).

2. Makan Sahur
Lebih utama, makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak, serta melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya.

3. Lebih Menjaga Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Pahala Puasa
Adapun hal -hal yang dapat membatalkan puasa antara lain berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
         
Rasulullah saw bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي
(هريرة 

Artinya, "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan. (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, halaman 186).
4. Segera Berbuka Puasa Saat Tiba Waktu Maghrib
Sama seperti puasa lainnya, bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Muharram sebaiknya menyegerakan berbuka puasa begitu waktu Maghrib tiba.

Do'a buka puasa versi 1

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: "Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah." (HR Abu Daud)

Do'a buka puasa versi 2

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih." (HR Bukhari dan Muslim)


Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura
Berikut ini beberapa keutamaan menjalankan puasa sunnah Tasu'a dan Asyura di bulan Muharram.

1. Terhapusnya dosa tahun lalu
Keutamaan puasa sunnah Tasu’a dan Asyura adalah terhapusnya dosa satu tahun lalu. Bulan Muharram ini termasuk bulan yang suci untuk perbanyak taubat. Allah SWT memberikan kesempatan untuk hamba-Nya bertaubat dengan melaksanakan puasa sunnah.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Abi Qatadah, dimana Nabi Muhammad SAW ketika ditanya tentang puasa Asyura beliau menjawab, “menebus dosa satu tahun sebelumnya,” (HR. Muslim)

2. Layaknya ibadah 700 tahun
Menjalankan puasa sunnah Tasu'a dan Asyura mampu membuat pahala menjadi berlipat ganda. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin yang artinya:

“Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan mulia (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Rajab, dan Muharram) di hari Kamis, Jumat, dan Sabtu maka Allah SWT akan mencatat baginya ibadah 700 tahun”.

3. Pahala berpuasa sama dengan puasa satu bulan penuh
Keutamaan lainnya berpuasa sunnah Tasu'a dan Asyura adalah pahala puasa sama dengan puasa satu bulan penuh. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA yang artinya:
“Rasulullah SAW bersabda: Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap hari pahala 30 hari puasa” (HR. at-Thabrani dalam al-Mu’jamush Shaghir).

Demikian mengenai Tata Cara Puasa Tasu'a dan Asyura, mudah-mudahan

Posting Komentar untuk "Tata Cara Puasa Tasu'a dan Asyura"