Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filosofi Keris Lurus dan Luk

print Print This Page

Keris merupakan seni tempa logam yang berakar dari senjata tradisional Nusantara. Tentunya Keris dibuat bukan sekedar untuk memenuhi bentuk visualnya. Dalam sebilah keris terdapat ajaran moral dan nilai-nilai falsafah atau filosofi tinggi. Keris juga digunakan sebagai senjata, pusaka, objek spiritual, serta aksesoris untuk pakaian adat.

Bentuk Keris Lurus dan Luk lebih detil dapat diuraikan sebagai berikut:

Luk (istilah keris berlekuk) mulai dari luk 3 sampai luk 29, nama-nama keris yang ada ribuan jenis.

Luk l (Lurus) : melambangkan kepercayaan diri dan mental yang kuat. Iuga melambangkan keteguhan hati dan kekuatan iman dengan filosofi hidup hanyalah singkat, 'mampir ngombe’ karena itu air yang diminum haruslah berkualitas 'Banyu kang weninge kaIintangan’(air yang sangat jernih)

Dapur Tilam Upih, dalam terminologi Jawa bermakna tikar yang terbuat dari anyaman daun untuk tidur, diistilahkan untuk menunjukkan ketenteraman keluarga atau rumah tangga. Oleh karena itu, banyak sekali pusaka keluarga yang diberikan secara turun-temurun dalam dapur Tilam Upih. lni menunjukkan adanya harapan dari para sesepuh keluarga agar anak-cucunya nanti bisa memperoleh ketentraman dan kesejahteraan dalam hidup berumah tangga.

Luk 3: melambangkan permnhonan untuk keberhasilan cita-cita dan diberikan kekuatan untuk mengatasi segala tantangan. Iuga melambangkan bahwa Tuhan lah yang berkuasa atas segala ciptaan-Nya. Kita sebagai salah satu ciptaan-Nya harus melindungi dan mengayomi juga menjadi saluran berkat bagi sesama.

Dapur Jangkung bermakna tinggi semampai, maksudnya si pemilik keris ini selalu dilindungi dengan baik oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Luk 5 : dicintai oleh banyak orang karena dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik. Iuga melambangkan manusia harus mengasah panca indranya menuju ke arah yang baik, yaitu di jalan Tuhan seperti simbolisasi ksatria Pandawa yang terampil, membela kebenaran dan kepentingan orang banyak.

Dapur Pulang Geni bermakna Ratus atau Dupa atau juga Kemenyan. Bahwa manusia hidup harus berusaha memiliki nama harum dengan berperilaku yang baik, suka tolong menolnng dan mengisi hidupnya dengan hal-hal atau aktivitas yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Berkelakuan yang baik dan selalu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak, tentu namanya akan selalu dikenang walau orang tersebul: sudah meninggal. Oleh karena itu, keris dapur Pulang Geni umumnya banyak dimiliki nleh para pahlawan atau pejuang.

Dapur Pandawa bermakna sebagai tauladan dalam kehidupan bermasyarakat dengan mencontoh para tokoh Pandawa dalam pewayangan, dimana watak Yudistira yang tekun beribadah dan jujur, watak Bima yang setia dan perkasa, watak Arjuna yang lembut dan sakti, watak Nakula yang pandai, serta watak Sadewa yang memahami budaya.

Luk 7 : melambangkan kewibawaan dan kewaspadaan. Iuga melambangkan keharmonisan kita dengan alam semesta dengan hidup gotong royong dan saling tolong menolong.

Dapur Megantara, dalam bahasa Iawa berasal dari dua kata yaitu Mega yang berarti awan angkasa raya dan Antara yang berarti luas tak terbatas. Makna bagi pemilik keris berdapur Megantara adalah agar si pemilik senantiasa berhati luas dan |lapang seperti angkasa raya. Megantara dilukiskan sebagai keris berluk 7 (pitu) sehingga pemiliknya juga (PlTULUNGAN) rajin membantu orang lain

Luk 9 : melambangkan kewibawaan, kharisma dan kepemimpinan/ksatria (berani berbuat, berani bertanggung jawab). Iuga melambangkan menjadi pemimpin yang baik yang bertanggung jawab.

Dapur Kidang Soka memiliki makna "kijang yang berduka". Bahwa hidup manusia akan selalu ada duka, tetapi manusia diingatkan agar tidak terlalu larut dalam duka yang dialaminya. Kehidupan masih terus berjalan dan harus terus melalui dengan semangat hidup yang tinggi.

Luk 11 : melambangkan kemampuan dan ambisi untuk mencapai pangkat serta sukses yang tinggi. Iuga melambangkan manusia jangan sekali-kali melupakan rasa terima kasih, karena semua manusia lahir dari cinta kasih orang tua, hidup rukun dengan sesama dan Berkat dari Tuhan.

Dapur Sabuk lnten, merupakan salah satu dapur keris yang melambangkan kemaknmran dan atau kemewahan. Dari aspek filosofi, dapur Sabuk lnten melambangkan kemegahan dan kemewahan yang dimiliki oleh para pemilik modal, pengusaha, atau pedagang pada zaman dahulu. Keris Sabuk lnten ini menjadi terkenal, selain karena legendanya, juga karena adanya cerita silat yang sangat populer berjudul Naga Sasra Sabuk lnten karangan S.H. Mintardja pada tahun 1971-an.

Luk 13 : melambangkan: kehidupan stabil dan tenang. Iuga melambangkan tujuan akhir dari perjalanan hidup manusia ialah kembali kepada pencipta-Nya, sehingga jangan lupa untuk selaras dan selalu berada di jalan Tuhan.

Dapur Sengkelat: mengandung makna nyala{kehidupan] hati, maksudnya adlah perilaku yang luhur, dimana setiap siang dan malam kita selalu waspada dalam keadaan apapun.

Angsar

adalah daya kesaktian yang dipercaya oleh sebagian orang terdapat pada sebilah keris. Daya kesaktian atau daya gaib itu tidak terlihat, tetapi dapal: dirasakan oleh orang yang percaya. Angsar dapat berpengaruh baik atau posistif, bisa pula sebaliknya.

Pada dasar nya, semua keris ber angsnr baik. Tetapi kadang-kadang, angsar yang baik itu belum tentu cocok bagi setiap orang. Misalnya, keris yang angsar-nya baik untuk seorang prajurit, hampir pasti tidak cocok bila dimiliki oleh seorang pedagang. Keris yang angsar-nya baik untuk seorang pemimpin yang punya banyak anak buah, tidak sesuai bagi pegawai berpangkat rendah.

Guna mengetahui angsar keris, diperlukan ilmu tanjeg. Sedangkan untuk mengetahui cocok dan tidaknya seseorang dengan angsar sebuah keris, diperlukan ilmu tayuh.

Dapur

Adalah istilah yang digunakan untuk menyebut nama bentuk atau tvpe bilah keris. Dengan menyebut nama dapur keris, orang yang telah paham akan langsung tahu, bentuk keris yang seperti apa yang dimaksud.

Dunia perkerisan di masyarakat suku Jawa mengenal lebih dari 145 macam dapur keris. Namun dari jumlah itu, yang dianggap sebagai dapur keris yang baku atau mengikuti pakem hanya sekitar 120 macam saja.

Serat Centini, salah satu sumber tertulis, yang dapat dianggap sebagai pedoman dapur keris yang pakem memuat rincian jumlah dapur keris sebagai berikut:

  • Keris lurus ada 40 macam dapur. 
  • Kerie luk tiga ada ll macam. 
  • Keris luk lima ada 12 macam.
  • Keris luk tujuh ada 8 macam.
  • Keris luk sembilan ada 13 macam. 
  • Keris luk sebelas ada 10 macam.
  • Keris luk tiga belas ada ll macam
  • Keris luk lima belas ada 3 macam
  • Keris luk tujuh belas ada 2 macam
  • Keris luk sembilan belas, sampai luk dua puluh sembilan masing-masing ada semacam.

Namun, menurut manuskrip Sejarah Empu, karya Pangeran Wijil, jumlah dapur yang dianggap pakem lebih banyak lagi. Catatan itu menunjukkan dapur keris lurus ada 44 macam, yang luk tiga ada 13 macam, luk sebelas ada 10 macam, luk tiga belas ada ll macam, luk lima belas ada 6 macam, luk tujuh belas ada 2 macam, luk ssmbilan belas sampai luk dua puluh sembilan ada dua macam, Dan luk tiga puluh lima ada semacam.

Jumlah dapur yang dikenal sampai dengan dekade tahun 1990-an, lebih banyak lagi.

Dapur dan ricikannya

  1. Bethok: Bilahnya lebar, agak pendek biasanya tipis, dengan gandik polos pejetan tikel alis tidak jelas
  2. Brojol: tanpa ricikan banya pejetan
  3. Tilam Upih : ricikan keris lurus, terdapat pijetan dan tikel alis pijetan
  4. Jalak:
  5. Panji Anom: tikel alis, sogokan, sraweyan,greneng
  6. Jaka Supa
  7. Semar Betak: gandik berukir naga atau lung lungan, kembang kacang, greneng
  8. Regol : gandik dua, pejetan,tingi di dua sisi, pejetan sampai pinggir, bentuk simetris
  9. KarnaTinanding :gandik dua, tikel alis 2, pejetan 2, sogokan, ri pandan, greneng
  10. Kebo Taki : bilah pendek dan agak lebar lambe gajah 3 ,kembang kacang,greneng
  11. Kebo  Lajer atau Mahesa Lajer
  12. ]alak Ruwuh: pejetan, tingil, ada ada, gusen
  13. Sempana Bener : ricikan Luk 7, terdapat kembang kacang, jalen, lambe gajah dan greneng.
  14. Jamang Murub : sogokan pendek, bilah berbingkai {lis lisan]
  15. Tumenggung : lambe gajah, kembang kacang, sraweyan,greneng
  16. Patrem
  17. SinomWorawari : semua keris lurus yang bergusen disebut wora wari
  18. Condong Campur
  19. Kalamisani : lambe gajah 2, kembang kacang, sogokan, greneng, gusen, kruwingan, tikel alis
  20. Pasupati : lambe gajah, kembang kacang pogog, sogokan, ri pandan, gusen
  21. JalakDinding: pejetan, tingil,gusen
  22. Jalak Sumelang Gandring: sogokan satu di depan, srawean,tingil
  23. Jalak Ngucup Madu
  24. JalakSanguTumpeng: sogokan 2 ,srawean, tingil
  25. JalakNgore: sraweyan ,greneng
  26. Mundarang
  27. Yuyu Rumpung: bilah seperti pedang suduk ganja kelap lintah
  28. Mesem
  29. SemarTinandu: kembang kacang 2, sogokan
  30. Ron Teki : gandik panjang, kembang kacang, lambe gajah 2, sogokan hanya 1 di depan
  31. Dungkul : bilah seperti tilam upih ricikan ganja
  32. Kelap Lintah: duri basis bilah melsengkung ke atas tanpa ganja
  33. Sujen Ampel : lambe gajah, kembang kacang ,jenggot 2, ri pandan bersusun, badan bilah agak tebal
  34. Lar Ngatap
  35. M4yat Miring: bilah agak membungkuk, gusen, sngokan banya satu , ada ada seperti punuk (pu nggung)
  36. Kanda Basuki
  37. Putut Kembar
  38. Mangkurat
  39. Sinom: tikel alis, sogokon, sraweyan, greneng
  40. Kala Munyeng
  41. Pinarak: bilah seperti pedang tusuk, gandik panjang, sogokan
  42. Tilam Sari :gusen, ruwingan
  43. JalakTilam Sari : tingil, gusen, kruwingan
  44. Wora Wari : semua keris lurus yang bergusen disebut wora wari
  45. Marak: sogokan hanya satu di depan, greneng
  46. Damar Murub
  47. Jaka Lola : satu sogokan di depan,greneng tak sempurna, ujung gunung
  48. Seepang
  49. Cundrik
  50. Cengkrong : gandik panjang bilah melengkung
  51. Naga Tapa
  52. JalakNguwuh
  53. Kala Nadah
  54. Balebang
  55. PundhakSategal/Pudak Iangkung : ricikan keris luk tiga, terdapat pijetan dan tikel alis, pundak sategal dan sraweyan
  56. Kala Dite
  57. Pandan Sarawa
  58. Jalak Baruug atau Jalak Makara
  59. Bango Dolok Leres
  60. Singa Barong Leres
  61. Kikik
  62. Mahesa Kantong
  63. Maraseba
  64. Pendawa Cinarita : ricikan Luk 5, kembang kacang, jalen, lambe gajah dua, sogokan dua, sraweyan dan greneng
  65. Carang Soka dengan ricikan Luk 9, kembang kacang, jalen, lambs gajah dua, sogokan dua, sraweyan dan greneng
  66. Sabuk Inten dengan ricikan luk ll, terdapat kembang kacang, jalen, lambe gajah, sogokan dua, sraweyan dan greneng.
  67. Sengkelat dengan ricikan luk 13, terdapat kembang kacang, jalen, lambe gajah dua, sogokan dua, sraweyan, ripandan dan greneng.

Seiring perkembangan jaman, saat ini diperkirakan Dapur untuk keris lurus dan ber-luk ada lsbih dari 440 buah, luk 3, luk 5, luk 7, luk 9, luk ll, luk 13, luk 15, luk 17, luk 19, luk 2l, luk 23, luk 25, luk 2?, dan luk 29.
Termasuk diantaranya tokoh Ki Nom Mataram, PangeranWijil II di Kartasura, dan oleh tim keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom, Hamengkunagara Ill, Susuhunan Pakoe Boewana V sebagaimana dituliskan ssbagai salah satu bahan psmbabasan di dalam Suluk Tambangraras atau Serat Centhini.
Di dalam itu, unsur-unsur yang melekat dan bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan keris, dicandra dan ditafsirkan melalui kandungan pesan-pesan nya yang bernuansa moral dan etik yang kuat, terutama di dalam kaitan dengan kesinambungan wilayah kebidupan mikrokosmos (jagad kecil) dan makrokosmos (jagad besar).
Demikian artikel mengenai , mudah-mudahan bermanfaat dan menambah wawasan.

Posting Komentar untuk "Filosofi Keris Lurus dan Luk"