Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Kutu Kebul (Bemisia Tabacci G.) pada Tanaman

print Print This Page

Kutu Kebul atau kutu putih (Bemisia Tabacci G.) adalah musuh utama yang kerap menggagalkan petani Terong, Tomat, Melon, Cabai dan Semangka. Kutu kebul merupakan hama yang membawa beragam virus khususnya virus kuning/gemini atau keriting. Saat kutu kebul  menghisap cairan tanaman maka saat itu pula virus masuk ke dalam jaringan tanaman.  Perkembangan kutu kebul sangat cepat dimana betina serangga sekali bertelur menghasilkan hingga 400 butir. Inang kutu kebul adalah tanaman cabai itu sendiri dan tanaman  anggota famili Solanaceae lainnya seperti tanaman tomat, terung melon dan semangka

Tanaman mulai terdampak kutu kebul pada umur ½-1 bulan (15-25hst/vegetatif).  Gejala serangan bermula dari penampilan daun yang mengeriting dan menguning, lambat laun tanaman akan menjadi kerdil dan malas berproduksi. Perkembangbiakan serangga mini ini  sangat cepat jika kondisi lingkungan menguntungkan yaitu panas dan lembab.  Virus lain yang dibawa kutu kebul antara lain:
closterovirus, carlavirus, nepovirus dan potyvirus.

Pada musim kemarau serangan hama akan semakin meningkat, untuk itu strategi pengendalian harus dilakukan untuk mrngurangi resiko gagal panen.

Pengendalikan kutu kebul secara alami yaitu:

  1. Mencabut daun yang terinfeksi: Jika hama kutu putih baru menyerang salah satu daun tanaman, maka pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah segera memangkas daun tersebut. Gunanya untuk mencegah penyebaran hama ke tanaman lain. Umumnya, daun yang terkena hama akan berubah menjadi warna kuning. Selain itu, telur kutu putih akan terlihat jelas pada bagian bawah daun.
  2. Membasmi sarang semut: Salah satu ciri-ciri daun yang terserang kutu putih adalah zat lengket pada daun yang dapat menarik semut datang ke tanaman tersebut. Jika semut hadir, maka akan mencegah predator alami yang bisa membantu membasmi kutu tersebut. Selain itu semut juga bisa menularkan kutu putih ke tanaman lain sehingga masalah penyebaran hama akan semakin sulit dikendalikan.
  3. Lakukan pergiliran tanaman bukan inang
  4. Cek faktor lingkungan tanaman
  5. Pembuatan rumah kelambu
  6. Sanitasi tanaman
  7. Gunakan insektisida alami: Selanjutnya dengan menyemprotkan insektisida alami pada tanaman. Tenang saja, bahannya mudah ditemukan di area rumah. Kemudian, semprotkan pada seluruh area tanaman yang terinfeksi. Setelah itu, bilas dengan air bersih dan lakukan secara berkala selama beberapa minggu sampai kutu putih menghilang.

Beberapa bahan untuk membuat pestisida organi untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, yaitu:

  • Daun mimba atau neem (Azadirachta indica): Daun mimba mengandung bahan aktif azadirachtin yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kutu kebul.
  • Daun tembakau: Daun tembakau mengandung bahan aktif nikotin yang dapat membunuh kutu kebul.
  • Daun sirsak: Daun sirsak mengandung bahan aktif asam malat yang dapat mengganggu sistem pernapasan kutu kebul.
  • Bawang putih dan bawang merah: Bawang putih mengandung bahan aktif allicin yang dapat membunuh kutu kebul.
  • Cabai rawit: Cabai rawit mengandung bahan aktif capsaicin yang dapat membunuh kutu kebul
  • Kunyit: kunyit memiliki kandungan senyawa kurkumin yang memiliki sifat antibakteri dan tergolong insektisida alami. Sebagai Insektisida alami kunyit dapat mengusir dan membunuh hama tanaman, juga dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit dengan memperkuat dinding sel tanaman.

Proses membuat Pestisida Organik sebagai berikut.

Alat :
  • Blender / lesung penumbuk.
  • Literan
  • Mangkuk
  • Sendok
  • Spray
  • Baskom

Bahan :
  • Bawang Merah 3 Siung
  • Bawang Putih 3 Siung
  • Kunyit1-2 ons
  • Air 1 liter

Langkah-langkah :
  • Blender / tumbuk semua bahan dengan air sebanyak 0,5 liter
  • Masukkan ke wadah yang berisi 0,5 liter air
  • Aduk hingga merata
  • Saring larutannya
  • Didiamkan atau difermentasi selama minimal 24 jam atau 1 hari.
  • Larutan siap digunakan.

Cara penggunaannya :
  • Pengocoran/Penyiraman dapat dilakukan dengan perbandingan takaran Pestisida : Air  0,1 liter (100 ml) : 10 liter.
  • Semprotkan pestisida nabati pada bagian tanaman yang terserang kutu kebul.
  • Semprotkan pestisida nabati pada pagi atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.
  • Semprotkan pestisida nabati secara merata, terutama pada bagian bawah daun.
  • Ulangi penyemprotan setiap 3-4 hari sekali, sampai kutu benar-benar hilang.

Tips:
  • Untuk hasil yang lebih maksimal, lakukan penyemprotan secara rutin.
  • Gunakan botol semprot yang bersih dan steril.
  • Simpan pestisida nabati di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Pemilihan pestisida organi dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan di lingkungan sekitar kita. Atau kita juga menanam sendiri tumbuhan alami yang dapat menjadi bahan pestisida.

Pengendalikan kutu kebul secara kimia yaitu:

Pengendalian kutu kebul secara kimia adalah dengan menyemprotkan insektisida cair yang merupakan racun kontak sistemik dengan bahan aktif imidiakloprid dan spirotetramat, abamectin dengan kandungan masing-masing 120 gram/liter.
Cara kerja racun sistemik ini adalah dua arah dimana bahan aktif akan masuk ke jaringan daun dan mengikuti system vaskuler tanaman xylem dan floem yang bergerak keatas dan bawah menuju tunas baru, daun, ranting, batang dan jaringan akar.
Gerakan dua arah itu menghasilkan pengendalian menyeluruh terhadap hama yang terlihat maupun yang tersembunyi dibalik daun.  Hasilnya hama kutu akan terkendali dengan baik dan tanaman dapat tumbuh kembali dan berkembang dengan baik.

*Penggunaan insektisida hanya disarankan apabila serangan hama sudah diatas ambang batas.

Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Kutu Kebul (Bemisia Tabacci G.) pada Tanaman"